hallo sobat blogger datang lagi ni, kali ini saya akan ngepost tentang kimia waktu masih sekolah dulu dan kebetulan saya lulusan 2014 oke silakan di pelajari semoga bermanfaat :
Fe2O3
+ 3CO 2Fe + 3CO2
Cr2O3
+ 2Al 2Cr + Al2O3
2SO3
2SO2 + O2
4FeO + O2 2Fe2O3
KONSEP MOL
1.
Mol
1 mol jumlah partikelnya = 6,02 x
partikel
Jika partikel = 1 x 6,02 .
= 2 x 6,02 .
Jumlah partikel = n x 6,02 .
/ n =
2.
Hubungan mol dengan massa
Massa 1 mol zat = Ar atau Mr
gr = n.
n =
3.
Hubungan mol dengan volume (gas)
V -> 1 mol gas =22,4 L
V
= n x 22,4 L => jika keadaan
standart (25oc 1 atom)
Diluar keadaan standart berlaku rumus gas
ideal
PV = nRT
Ket :
P = Tekanan
V = Volume
n = Mol
R = 0,082
T = Suhu (Kelvin)
STP = 0oc 1 atmosfer
ATP = 25oc 1 atmosfer
Contoh :
Berapa molekul terdapat dalam 20 gram
NaOH (Ar Na = 23)
Diket : M = 20 gram
Ar
= 23
n= gr : Mr
=20/40
= 0,5
Jumlah partikel = n x 6,02 . 1023
=
0,5 x 6,02 . 1023
=
3,01 . 1023
2,4 gr gas amonia (NH3)
tentukan
a.
Volume gas amonia tsb dalam STP
b.
Volume gas amonia tsb pada 27oc
1 atmosfer
c.
Jumlah atom H dalam NH3 tsb
Jawab:
a.
Mr CH3 = (1.Ar N) + (3
. Ar H) =17
STP = n x 22,4
= 0,14 x 22,4 = 3,136oC
b.
Jumlah molekul = 0,14 x 6,02 . 1023 = 0,84 . 1023
c.
Jumlah atom = 3 x 0,84 . 1023 = 2,52 . 1023
d.
PV = n R T
= 0,14 x 0,082 x
(273 + 27)
= 42 x 0,082
= 3,44
ELEKTRONIK
dan NON ELEKTRONIK
Asam => - jika huruf didepan kecuali
CH3COOH
-H didepan diikuti nonlogam
Basa => didepan logam dibelakangnya OH
kecuali NH4OH
Garam => didepan logam dibelakang
nonlogam
Asam = HCN, HMnO4 (karena H didepan diikuti nonlogam)
Basa = Ca(OH)2, Fe(OH)3
Garam = CaCN, KMnO4
Contoh Asam H+
H2S -> 2H+ + S2-
HNO3 -> H+ + NO3-
H2Cr2O4 -> 2H+ + Cr2O42-
Contoh Basa OH-
Ca(OH)2 -> Ca2+ + 2OH-
Contoh Garam
KMnO4 ->
K+ + MnO4-
NaCN3COO ->
Na+ + CN3COO
HCl (1mol) = jumlah zat larutan didalam1
liter larutan, yang dapat menghantarkan listrik larutan Asam, Basa, garam wujud
padat tidak bisa bergerak.
Asam kuat
=> HCl, HI, HBr, HClO4, H2SO4,
HNO3
Basa kuat
=> NaOH, Ca(OH)2,
LiOH, KOH, Ba(OH)2
Asam dan Basa kuat 100% berubah menjadi
ion, kemampuan berubah menjadi ion adalah
Contoh
*Pengamatan
Ikatan ion cair dapat menghantarkan arus
listrik
Kovalen cair tidak dapat menghantarkan
arus listrik
REAKSI
OKSIDASI
a.
Konsep reaksi redoks
·
Reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan
pengikatan oksigen
1.
Reduksi Fe2O3 oleh
CO
2.
Reduksi Cr2O3 oleh Al
Reduktor adalah :
1.
Zat yang menarik oksigen pada reaksi
reduksi
2.
Zat yang mengalami reaksi oksidasi
·
Reaksi redoks berdasarkan pengikatan dan
pelepasan elektron
1.
K K +
e-
2.
Cu Cu2 + 2e-
Reduktor adalah :
a.
Zat yang melepasakan elektron
b.
Zat yang mengalami reduksi
·
Pertambahan dan penurunan bilangan
oksidasi
1.
Reduksi adalah reaksi penurunan bilangan
oksidasi
Bilangan oksidasi S dalam SO3
adalah +6 sedangkan pada SO2 adalah +4 karena unsur S mengalami
penurunan bilangan oksidasi, yaitu dari +6 menjadi +4, maka SO3
mengalami reaksi reduksi. Oksidatornya adalah SO3 dan zat reduksi
adalah SO2
Reduktor adalah :
a.
Zat yang mereduksi zat lain dalam reaksi
redoks
b.
Zat yang mengalami oksidasi
2.
Oksidasi adalah reaksi pertambahan
bilangan oksidasi
Bilangan
oksidasi Fe dalam FeO adalah +2 sedangkan dalam Fe2O3 adalah
+3, karena unsur Fe mengalami kenaikan bilangan oksidasi, yaitu dari +2 menjadi
+3 maka FeO mengalami reaksi oksidasi. Reduktornya adalah FeO dan hasil
oksidasi adalah Fe2O3
Jika suatu kimia mengalami reaksi reduksi
dan oksidasi sekaligus dalam satu reaksi, maka reaksi tersebut disebut reaksi
reduksi-oksidasi / reaksi redoks
Contoh :
a.
4FeO + O2 2Fe2O3 (bukan reaksi redoks)
b.
Fe2O3 +
3CO 2Fe + 3CO2 (reaksi redoks )
v
Aturan menentukan bilangan oksidasi
Bilangan
oksidasi adalah angka yang menunjukan jumlah elektron suatu atom yang
dilepaskan atau diterima atom dalam senyawa tersebut tersebut terbentuk melalui
ikatan ionik. Tanda (+) dan (-) pada bilangan oksidasi ditulis sebelum angkanya misalnya +2 sedangkan pada
muatan ditulis sesudah angkanya misalnya 2+
Cara menentukan bilangan oksidasi suatu
unsur dalam ion atau senyawa mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
a.
Bilangan oksidasi unsur bebas atom (atom/
molekul unsur) adalah 0 (nol)
Contoh: Ne, H2, O2,
Cl2, P4, C, Cu, Fe, dan Na
b.
Bilangan oksidasi ion mono atom dan
poliatom sama dengan muatan ionnya contoh untuk ion mono atom Na+,
Ca2+, dan Cl- memiliki bilangan oksidasi berturut-turut
+1, +2, dan -1
Contoh poliatom NH4+,
SO42- dan PO43- memiliki bilangan
oksidasi berturut-turut +1, -2,dan -3
Golongan logam IA = +1 IIA=+2
c.
Bilangan oksidasi unsur golongan IA
adalah +1 dan unsur golongan IIA adalah +2. Misalnya bilangan oksidasi unsur Na
pada senyawa NaCl, Na2SO4, dan Na2O adalah +1.
Bilangan oksidasi unsur Ca pada senyawa CaCl2, CaSO4 dan
CaO adalah +2
d.
Bilangan oksidasi unsur golongan VIA pada
senyawa biner adalah -2 dan unsur golongan VIIA pada senyawa biner adalah -1
misalnya bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan MgS adalah -2.
Bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl2 dan FeCl2
adalah bilangan -1
e.
Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya
adalah +1 misalnya bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S
dan NH3 adalah +1. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawa hidra
adalah -1 . misalnya bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan
AlH3 adalah -1
f.
Bilangan oksidasi unsur O pada senyawa
adalah -2 kecuali pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasi unsur O-nya
adalah +2. Bilangan oksidasi unsur O paa senyawa perioksida seperti H2O2
dan BaCl2 adalah -1. Dalam senyawa superoksida bilangan oksidasinya
adalah-1/2 seperti pada KO2 dan NaO2
g.
Jumlah bilangan oksidasi untuk semua atom
unsur atau senyawa adalah 0. Jumlah bilangan oksidasi untuk atom atau unsur
pembentuk ion poliatom = muatan ion poliatomnya misalnya : ion NH4+
mempunyai jumlah bilangan oksidasi unsur N adalah -3 dan H adalah +1
FUNGSI
LARUTAN PENYANGGA
Larutan
penyangga digunakan dalam kimia analis, biokimia, bakteriologi, photografi,
industri kulit dan industri zat warna karena pada bidang tersebut diperlukan
tentang pH tertentu untuk mencapai hasil oktimum.
Contoh: kerja enzim, pertumbuhan kultur
bakteri sangat sensitif terhadap perubahan pH
Contoh sistem penyangga dalam sistem
tubuh manusia
1.
Dalam cairan intra sel maupun luar sel
terdapat penyangga pasangan dihidrogen pospat di reaksikan dengan mono hidrogen
pospat (H2PO4- dan HPO42-) Sistim ini bereaksi dengan
basa
Perbandingan konsentrasi ion HCO3-
terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk mempertahankan pH
darah yang normal 7,4 adalah 20:1
Gangguan pH darah (dibawah 70 diatas 78)
seperti yang dapat terjadi selama sakit mengakibatkan kerusakan permanen pada
organ tubuh / bahkan kematian
Adapun 3 pH darah :
a.
Asidosis (penurunan pH darah) => disebabkan penyakit jantung, ginjal,
diabetes militus, diare, makanan protein berkadar tinggi dalam waktu lama dan
olahraga intensif terlalu lama.
b.
Alkolosis (peningkatan pH darah) =>
dapat terjadi muntah-muntah yang hebat, hiperfentilasi (bernafas berlebihan),
cemass, histeris.
Komentar